Ikan Koi – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Asal, Sejarah, Fakta Unik & Jenis
Siapa yang tidak mengenal ikan koi? Ikan manis yang berasal dari Jepang ini sering dijadikan ikan hias yang dipelihara di akuarium ataupun bak. Ikan koi memiliki bentuk, acuan dan warna cerah yang sangat unik. Selain itu bagi beberapa orang dianggap sebagai ikan yang menenteng hoki atau keberuntungan.
Dibalik keindahan aneka warna ikan koi, ternyata ikan ini menyimpan banyak dongeng, termasuk fakta jikalau sebenarnya ikan ini mulanya hanya terdiri atas satu varian warna. Variasi warna beragam yang kita kenal dikala ini merupakan hasil serangkaian proses panjang.
Taksonomi
Istilah ikan koi berasal dari kosakata Bahasa Jepang dan bila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti ‘ikan karper’ meski secara fisik ikan ini berlawanan dengan ikan karper yang banyak didapatkan di Indonesia. Selain itu perumpamaan koi juga dikaitkan dengan nishikigoi yang mempunyai arti ikan karper bersulam perak dan emas.

Sebagai kelompok Pisces, ikan koi memerlukan air untuk mampu bertahan hidup. Meski nyaris hidup dan berapatasi di semua negara di dunia, namun ikan ini juga diketahui sangat sensitif kepada pergantian habitatnya. Maka dari itu bagi banyak orang merawat ikan koi terbilang cukup rumit.
Berikut ini yaitu sistem pembagian terstruktur mengenai atau taksonomi ikan koi, adalah:
Kingdom | Animalia |
Filum | Chordata |
Sub-filum | Vertebrata |
Super Kelas | Gnafosfomata |
Kelas | Esteichthyes |
Super Ordo | Teleostei |
Ordo | Ostariophysi |
Famili | Cyprinidae |
Genus | Cyprinus |
Spesies | Cyprinus carpio |
Morfologi Ikan Koi
Ikan koi sebetulnya ialah keluarga serumpun ikan mas. Hal ini bisa dilihat dari struktur fisik ikan koi dan ikan mas yang hampir sama. Akan namun terdapat perbedaan diantara kedua jenis ikan ini, meliputi warna dan ukurannya. Berikut ini adalah morfologi ikan koi, ialah:
1. Sirip
Struktur badan ikan koi menyerupai torpedo bersirip. Sirip ini terdiri atas beberapa bab, mirip satu sirip punggung, satu pasang sirip dada, satu pasang sirip perut, satu pasang sirip anus, dan satu sirip ekor. Ikan koi membutuhkan sirip ini untuk bisa bergerak bebas di dalam air.
Setiap bab sirip yang dimiliki ikan koi memiliki fungsi masing-masing. Sirip di bab dada berfungsi layaknya tangan, sedangkan sirip perut berperan seperti kaki kalau disamakan dengan alat gerak manusia. Menariknya sirip ikan koi mempunyai kesanggupan untuk berkembang kembali apabila tidak sengaja terpotong ataupun patah.
Jika diteliti lebih lanjut, sirip ikan koi berisikan beberapa bab yang lebih spesifik. Sirip tersebut tersusun atas selaput sirip, jari-jari lunak, dan juga jari-jari keras.
Masing-masing sirip memiliki struktur penyusun yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini ialah klarifikasi singkat perihal ciri-ciri struktur penyusun sirip ikan koi, antara lain:
- Selaput sirip juga disebut selaku sayap yang melingkupi setiap jari-jari lunak dan keras pada sirip ikan. Fungsi bab ini sebagai penyalur tenaga yang mendorong ikan biar mampu berenang. Sayangnya selaput sirip kerap diganggu oleh penyakit dan benalu yang mengakibatkan bentuknya mirip sisir garang.
- Jari-jari lunak adalah bab sirip yang bersifat elastis dan tidak akan patah meski dibengkokkan. Sirip jari-jari lunak selalu terletak tepat di belakang jari-jari keras.
- Jari-jari keras ialah bab sirip yang bersifat kaku dan gampang patah khususnya kalau dibengkokkan.
- Pada sirip dada dan ekor cuma memiliki jari-jari lunak.
- Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak.
- Sirip pungung hanya berisikan jari-jari lunak berjumlah 9 buah.
- Sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.
2. Badan
Tubuh ikan koi tersusun atas dua lapisan yang membentuk selaput untuk menutupi perbukaan ikan hias ini. Lapisan terluar biasa disebut sebagai epidermis, sedang bab yang berada di sebelah dalam disebut endodermis.
Unsur penyusun dan fungsi kedua lapisan tersebut berlawanan. Lapisan epidermis terusun dari sel getah dan juga sel mucus yang berfungsi sebagai penghasil lendir di permukaan kulit ikan koi. Oleh sebab itu tidak heran jikalau menjamah badan ikan koi kita akan merasakan adanya lendir yang terasa lengket. Fungsi lendir ini selaku pelindung badan dari gangguan parasit yang menyerang.
Lapisan endodermis terdiri dari serat yang dipenuhi oleh berbagai jenis sel. Bagian ini menjadi kawasan keberadaan urat darah dan juga pangkal sisik. Warna tubuh ikan koi juga dihasilkan dari bab endodermis, alasannya adalah lapisan ini mengandung sel warna atau pigmen kulit.
Ada empat warna sel yang dihasilkan di endodermis sehingga membentuk corak warna ikan koi begitu kompleks. Sel ini mengalami kontraksi sehingga menghasilkan larutan dengan warna berlawanan. Keempat warna tersebut ialah putih (guanophore), hitam (melanophore), kuning (xanthophore), dan merah (erytrophore).
3. Sisik
Telah disebutkan bahwa sisik ikan koi berkembang pada lapisan endodermis. Membahas tentang sisik ikan koi maka ada banyaj misteri yang melingkupinya. Salah satunya ialah iman bahwa usia ikan hias ini bisa ditentukan melalui struktur dan warna sisiknya.
Anggapan tersebut bisa jadi benar alasannya perkembangan sirip pada ikan hias ini terbilang unik. Sisik ikan koi mempunyai serangkaian garis-garis berwarna. Garis inilah lalu dijadikan sebagai patokan untuk memilih berapa usia individu ikan koi.
Akan tetapi garis tersebut ukurannya sungguh kecil dan halus, sehingga untuk memeriksanya dibutuhkan pinjaman mikroskop. Sebelum diperhatikan melalui mikroskop, sisiknya terlebih dahulu harus direndam didalam larutan Potasium Hidroksia pada fokus antara 1% hingga 5% dalam waktu sehari. Setelah itu, sisik ikan dibilas lalu diperiksa.
4. Indera Perasa
Indera perasa ikan koi terletak diantara urat saraf yang ada di jaringan lemak dengan lapisan epidermis, tepatnya dibagian bawah sisik. Bersama dengan tata cara saraf, indera perasa ini menjalankan fungsi sebagai bab yang berperan dalam penyerapan dan penyusutan sel warna.
5. Indera Penciuman
Ikan koi memiliki indera penciuman yang berupa kumis atau sungut dan berjumlah satu pasang. Kumis ini terletak sempurna dibagian atas lisan ikan koi. Kumis atau sungi ini beperan selaku alat pendeteksi mangsa atau makanannya. Selain itu, adanya indera penciuman ikan koi juga menjadi pembedanya dengan ikan mas.
Kumis yang berperan selaku alat penciuman ikan koi ini akan berfungsi saat ikan mencari kuliner didasar kolam berlumpur. Keberadaan lumpur akan menyusahkan untuk mendeteksi mangsa, sehingga dibutuhkan indera penciuman yang tajam semoga dapat mengenali posisi eksistensi kuliner.
6. Indera Pendengaran
Selain kumis sebagai indera penciuman, ikan koi juga mempunyai alat untuk mendeteksi getaran bunyi. Alat ini terletak di bagian sisi tubuh yang membentang dari tengah kepala menuju ekornya. Indera telinga ini memiliki linea laterilis atau gurat yang terbentuk dari serangkaian urat di bawah sisik yang bergerak keluar.
Habitat Ikan Koi
Ikan koi ialah ikan hias hidup baik di kawasan beriklim sedang. Ikan ini biasa didapatkan hidup di wilayah perairan air tawar pada suhu antara 8 hingga 30 derajat Celcius. Dengan kesanggupan hidu di rentang suhu yang cukup lebar, maka tak heran bila ikan ini mampu hidup mulai dari daerah pantai sampai dengan kawasan pegunungan.

Meski merupakan ikan asli air tawar, sesungguhnya ikan koi juga mampu bertahan di perairan air asin selama kadar garam atau salinitasnya tidak begitu tinggi. Ikan hias ini sungguh sensitif dan rentan terhadap pergeseran lingkungan.
Kelompok ikan hias koi akan mengalami masalah serius jikalau mengalami pergeseran suhu hingga 5 derajat Celcius. Situasi ini umumnya menciptakan tubuh ikan koi diselimuti oleh lapisan berwarna putih. Oleh sebab itu, kegiatan pemeliharaan atau pembudidayaan ikan koin wajib memperhatikan keadaan suhu lingkungannya.
Makanan Ikan Koi
Pada kondisi habitat, anak ikan koi akan mengonsumsi udang berskala renik mirip Daphina. Seiring dengan pertumbuhan tubuhnya, kuliner ikan koi juga mengalami perubahan. Ketika sudah akil balig cukup akal, ikan ini mulai memangsa hewan yang berskala sedikit lebih besar.
Binatang terrsebut yakni serangga air, jentik nyamuk, dan juga spesies lumut yang umum hidup menempel ditanaman air dan berperan layaknya hewan omnivora. Jenis kuliner ini memperlihatkan bahwa ikan koi tergolong selaku binatang karnivora yang mengkonsumsi daging.
Perkembangbiakan
Ikan koi jantan akan memasuki tahap kematangan reproduksi saat telah meraih usia dua tahun, sedangkan ikan koi betina gres akan memasuki fase ini pada usia tiga tahun, lebih lambat satu tahun ketimbang spesies jantan. Masa kawin spesies ini terjadi setahun sekali, yakni pada rentang bulan April sampai Juni.
Akan tetapi demam isu kawin ikan koi sungguh dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Sebagai perbandingan, era kawin ikan koi di Indonesia berlainan dengan ikan yang hidup di Jepang. Kondisi tropis di Indonesia mendukung ikan koi untuk melaksanakan perkawinan sepanjang tahun, sedangkan di Jepang dengan empat musimnya hanya bisa sekali setahun.
Pertumbuhan anak ikan koi yang gres menetas pun sungguh dipengaruhi oleh kondusi suhu air, jenis kelamin, dan makanannya. Pada lingkungan yang sesuai dan maksimal, maka ikan koi akan mengalami kemajuan yang sungguh cepat dan pesat.
Sejarah Ikan Koi
Meski ikan ini memiliki nama yang berasal dari Bahasa Jepang, tetapi bahwasanya ikan ini tidak betul-betul berasal dari negara Sakura tersebut. Faktanya ikan koi dengan nama Latin Cyprinus carpio ini berasal dari daerah Persia yang kemudian dibawa ke Jepang melalui China dan Korea.

Ketika di Jepang itulah ikan koi mengalami banyak sekali pergantian yang sungguh signifikan terutama warna tubuhnya. Selama ratusan tahun penduduk Jepang membudidayakan ikan koi serta menyilangkannya dengan jenis ikan lain. Kemudian alhasil mirip dikala ini, timbul berbagai jenis ikan koi dengan warna yang variatif.
Adapun jenis ikan koi yang pertama kali dihasilkan dari budidaya tersebut memang berwarna variatif, namun setiap warna hanya mampu terbentuk pada satu individu. Beberapa warna ikan koi pada kala itu antara lain ikan koi hitam, putih, putih keperakan, merah, kuning, dan juga keemasan.
Kemudian seiring berjalannya waktu, satu individu ikan koi balasannya bisa memiliki dua warna. Jenis warna yang pertama kali terbentuk ialah ikan koi merah putih dan ikan koi hitam putih. Perkembangan warna tubuh ikan hias ini tidak berhenti, alasannya adalah tidak lama lalu dihasilkan varietas dengan tiga warna.
Meski begitu cuma ada satu jenis kombinasi warna, yaitu hitam, putih, dan merah pada satu individu ikan koi. Selanjutnya perkembangan warna gres kembali terjadi atau disebut selaku multi warna. Ikan koi multi warna ini mempunyai warna dasar biru dengan bercak putih, merah, hitam, dan biru gelap.
Setelah itu ikan koi lalu mulai disilangkan dengan ikan karper yang berasal dari Jerman pada sekitar tahun 1904. Ikan karper Jerman tersebut lebih diketahui dengan istilah ikan karper tanpa sisik. Hasilnya yaitu tubuh berbagai macam ikan koi tidak memliki sisik.
Ikan Koi di Indonesia
Sejarah dan sebaran ikan koi di Indonesia dimulai ketika Pangeran Akihito dan Putri Michoko menyelenggarakan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1962. Kunjungan tersebut lalu berlanjut ke Bogor untuk menyaksikan secara langsung ikan mas Indonesia yang tergolong dalam ras Kumpay.
Ikan mas tersebut ternyata mempunyai nama spesies yang serupa dengan ikan karper Jepang. Akhirnya sang pangeran memiliki gagasan untuk mengawinkan kedua jenis ikan yang berasal dari varietas Flavipinnis tersebut. Lalu pada tahun 1980 Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor mengirimkan 60 ekor ikan mas berusia enam bulan ke Jepang.
Sekitar sepuluh tahun melalui tahap observasi, pada tahun 1991 pihak Jepang lalu mengirim kembali lima jenis ikan koi berbeda warna ke Indonesia. Kelima varietas ikan koi ini memiliki jumbai pada bab ekor dan sirip perutnya berukuran panjang. Bentuk inilah yang membedakan ikan koi Indonesia dan ikan koi Jepang.
Nama kelima ikan koi tersebut adalah Strain Sanke yang mempunyai tiga macam warna, Asagi dengan punggung berwarna biru dan perut berwarna putih, Shusui yang sepintas mirip Asagi tetapi punggungnya mempunyai sisik, Kohako yang mempunyai warna merah dan putih, serta Platinum.
Fakta Unik Ikan Koi
Terdapat banyak sekali fakta menawan seputar ikan koi jarang dimengerti oleh masyarakat. Fakta ini berhubungan dengan iktikad negara tempat hidupnya. Berikut yakni beberapa fakta wacana ikan koi yang berasal dari negara Jepang dan juga China, antara lain:
- Ikan koi di Jepang dijadikan sebagai simbol persahabatan dan cinta. Kepercayaan ini disebabkan oleh sifat koi yang homofon yang secara leksikal bermakna cinta atau kasih sayang.
- Ikan koi di China diyakini memelihara ikan koi didalam rumah atau diluar rumah mampu menjadi sumber keberuntungan atau hoki.
- Di Indonesia nama ikan koi disandingkan dengan ikan mas. Karena masih dalam keluarga yang sama dan berkerabat erat, maka tidak heran jika ikan mas di Indonesia disebut selaku ikan mas koi.
Jenis Ikan Koi
Ada beberapa jenis ikan koi yang seharusnya kita pahami, bahkan diantaranya yaitu koi dengan corak dan warna langka. Selain itu, ada jenis koi dengan harga fantastis dan menjadi yang termahal di dunia.
1. Goromo
Koi goromo ialah kohaku dengan tepi biru atau hitam dengan tambahan warna merah. Goromo dibagi menjad 3 sub jenis, ialah budo goromo, ai goromo dan sumi goromo.
Budo goromo memiliki ciri tepi biru di luar skala sehingga menciptakan efek cluster seperti anggur. Ai goromo memiliki tepian biru di bab sisi berwarna merah. Sedangan sumi goromo memliki tepi hitam pada segi sehingga polanya tak sepenuhnya hitam. Di pasaran, ikan ini dihargai mulai dari 1,8 juta keatas.
2. Ogon
Ogon yaitu jenis koi berwana kuning keemasan. Jenis ikan ini sangat terkenal dikalangan pengumpul ikan koi. Koi ogon terlahir dari persilangan antara koi berpunggung kuning dan shiro fuji.
Pada permulaan percobaannya badan ikan koi tak sepenuhnya berwarna emas. Barulah pada generasi ke 6 dan berikutnya menghasilkan ikan koi ogon dengan warna emasnya yang mempesona. Koi ogon umumnya dijual dengan harga sekitar 1,5 juta per ekor.
3. Kinginrin
Ikan koi kinginrin memiliki badan mirip ikan emas bewarna kuning. Ikan ini merupakan hasil persilangan dengan harga cukup tidak mengecewakan, adalah sekitar dibawah 1 juta.
4. Hariwake
Doitsu hariwake yakni jenis koi glamor. Tubuhnya berwana putih keperakan seperti mutiara. Pada beberapa bagian terdapat corak kuning yang menyebar, sedangkan siripnya berwarna putih keperakan. Bola mata ikan ini juga berlainan, satu kelopak berwarna putih dan satunya lagi berwana kuning. Ikan koi ini dijual seharga 700 ribu per ekor.
5. Goshiki
Koi jenis ini hampi serupa dengan jenis sanke dengan topi merah diatas warna dasar debu-debu, meski pun jenis sanke cenderung berwarna putih. Sirip koi goshiki berwarna putih dengan punggung terdapat garis pendek berwarna putih susu. Ikan koi goshiki dijual seharga 700 ribu di pedagang ikan hias.
Comments
Post a Comment