Kiat Mendaki Gunung – Pemula Wajib Baca Panduan Ini!
Tips Mendaki Gunung – Siapa yang tidak jatuh cinta dengan panorama yang menarik dari atas gunung?
Kita mampu merasakan indahnya berinteraksi dengan awan yang jaraknya hanya selangkah di depan kita, menikmati birunya langit yang luas dan cerah, menghirup oksigen murni yang dirindukan paru-paru, dan melihat jajaran atap rumah penduduk yang berwarna-warni, lengkap dengan hijaunya sawah yang terlihat seperti permadani.
Selain itu, mendaki gunung sungguh cantik untuk kesehatan fisik dan jiwa. Udara yang segar dan atmosfer yang berlawanan dengan situasi kota sangat sesuai untuk ‘me-restart’ diri kita dari kebosanan aktifitas sehari-hari.
Tapi, untuk menikmati panorama dan situasi senikmat itu, dibutuhkan usaha yang tidak gampang dan antisipasi yang masak. Berikut yaitu tips mendaki gunung yang tenteram namun tetap kondusif
Memastikan Kondisi Gunung dan Jalur Pendakian
Sebelum mendaki gunung, pastikan kita mengetahui kondisi modern gunung tersebut, apalagi jikalau gunung yang akan didaki tergolong jenis gunung berapi. Apakah statusnya aman? atau siaga? atau justru sedang ditutup karena ada erupsi, banjir, longsor, atau lainnya.
Setelah memastikan kondisi gunung kondusif, pilih jalur pendakian yang betul-betul kondusif, utamanya kalau mendaki dengan jumlah kalangan yang tidak mengecewakan besar dan banyak anggota golongan pemula. Pemilihan jalur pendakian yang sempurna akan menjamin keselamatan semua anggota kalangan.
Bila gunung tujuan yakni gunung yang jadi primadona para pecinta alam, kita mampu menghimpun gosip tentang gunung tersebut, sebab setiap gunung memiliki karakteristik yang berlawanan.
Meski telah beberapa kali mendaki gunung dan terlatih, tetap saja perlu mengenal karakter gunung yang mau dikunjungi. Misalnya dikala hendak mendaki Gunung Arjuno. Mintalah kiat mendaki Gunung Arjuno dari mereka yang telah beberapa kali ke sana. Tips dari mereka yaitu bekal penting untuk para pendaki pemula.
Siapkan Kondisi Fisik
Untuk mendaki gunung, diperlukan antisipasi fisik yang masak. Kita memerlukan otot leher, otot lengan, dan otot kaki yang kuat. Untuk itu, minimal sebulan sebelum pendakian, kita telah mempersiapkan diri dengan berkala olahraga. Lari pagi, push up, shit up, angkat beban, dan acara fisik lain yang baik untuk stamina dan otot.
Selain itu, sekitar satu atau dua minggu sebelum pendakian, pastikan berkala minum vitamin, makan masakan yang sehat serta istirahat yang cukup. Jangan buang energi terlalu banyak, namun simpanlah energi sebanyak-banyaknya untuk pendakian.
Bawa Kebutuhan & Perlengkapan
Perlengkapan sangatlah penting untuk para pendaki. Membawa terlalu banyak barang mampu berakibat pada beratnya beban yang dibawa badan dikala pendakian. Namun, minimnya peralatan, juga mampu menghentikan langkah kita untuk sampai ke puncak.
Perlengkapan yang wajib dibawa ialah sarung tangan yang bisa melindungi jari dan telapak tangan ketika kita berpegangan pada ranting atau dikala kita berpegangan pada kerikil yang runcing dikala melalui medan yang terasa berat dan terjal.
Kita juga memerlukan jaket yang tebal. Usahakan pilih yang berbahan katun dan wol, sebab kedua bahan ini cocok dipakai dikala mendaki gunung. Daerah yang tinggi mirip gunung, sudah niscaya bersuhu hambar. Jangan sampai kedinginan bahkan hipotermia hingga menyulitkan anggota kelompok lainnya.
Selain itu, bawalah topi rajut atau penutup kepala. Pilih penutup kepala yang bisa menutupi telinga agar udara yang dingin tidak sampai masuk ke dalam indera pendengaran kita.
Gunakan sepatu khusus hiking, karena sepatu ini sudah didesain khusus untuk para pendaki gunung. Selain nyaman digunakan saat berlangsung di medan berbatu, sepatu ini juga akan melindungi kaki penggunanya dari kemungkinan cedera.
Untuk menjinjing kebutuhan dan perlengkapan, seleksilah carrier yang tepat dengan ukuran tinggi tubuh. Jika carrier terlalu besar dan tinggi, tentu akan mengusik keseimbangan saat berjalan kaki. Makara seleksilah ukuran carrier yang cocok dengan tinggi tubuh.
Tenda, matras dan sleeping bag ialah peralatan yang juga wajib dibawa dalam mendaki gunung. Sama mirip carrier, seleksilah ukuran tenda yang sesuai dengan jumlah akseptor hiking.
Bawalah peralatan memasak lengkap dengan materi logistiknya, mirip mie instan, roti, dan kuliner lainnya. Pastikan perbekalan cukup, alasannya adalah kalau kurang logistik sebelum hingga puncak akan sangat berbahaya. Banyak pendaki yang terpaksa turun sebelum sampai puncak, alasannya kehabisan perbekalan (konsumsi).
Perlengkapan lainnya mirip tongkat untuk membantu merenggangkan beban badan dikala berjalan, kompas selaku penunjuk arah, senter untuk penerangan di malam hari, kompas selaku penunjuk arah, obat-obatan eksklusif, dan kebutuhan eksklusif lain juga tidak boleh tertinggal.
Bentuk Formasi Khusus
Bagi yang mendaki dalam kalangan besar, siapkan bentuk formasi khusus. Tips mendaki gunung ini sangatlah penting. Seringkali kita mendengar isu perihal pendaki yang tersesat atau bahkan hilang saat pendakian. Hal itu terjadi alasannya adalah kemungkinan terpisah dari golongan atau rombongan memang sangatlah besar.
Bila anggota kelompoknya berjumlah lebih dari 30 orang, perlu seni manajemen khusus biar tidak ada anggota kelompok yang terpencar, terpisah atau tertinggal. Terutama, bila banyak anggota kalangan yang baru pertama kali ikut mendaki gunung. Umumnya, kesanggupan membaca peta dan jalur pendakian masih sangat minim.
Untuk menyingkir dari insiden tersebut, bentuklah formasi dengan jumlah tertentu dan minta setiap anggota kalangan untuk mengingat dan peduli terhadap keberadaan rekan-rekannya.
Misalnya, buat formasi dengan jumlah 3, 5, 10, 5, 3, dan 1. Makara ada 3 anggota senior di depan selaku penunjuk jalan, 5 anggota laki-laki untuk melindungi 10 anggota wanita yang mengikuti di belakang, dan dilindungi pula oleh 5 anggota pria di belakang kelompok perempuan.
Menyusul di belakangnya 3 anggota senior dan 1 pemimpin rombongan yang siap melindungi dan mempertahankan anggota golongan atau rombongan. Dengan formasi ini, akan mudah terdeteksi dengan cepat jikalau ada satu atau dua anggota yang menyusut atau tersesat di hutan, sehingga mampu dilaksanakan evakuasi atau pencarian.
Kepedulian sesama anggota terhadap keberadaan anggota yang lain juga sungguh penting. Bila ada anggota yang merasa kehilangan anggota kelompok yang lain, mesti segera memberitahukan kepada pimpinan golongan. Ini untuk menghindari jarak tertinggal yang terlalu jauh antara rombongan dengan anggotanya yang terpisah.
Istirahat dan Jangan Memaksakan Diri
Bila tubuh merasa letih, jangan ragu untuk merekomendasikan istirahat. Karena jika dipaksakan akan berakibat pada cedera atau capek akut. Mungkin mulanya tidak mau menyulitkan anggota golongan yang lain, tetapi alasannya memaksakan diri maka pada balasannya akan menyusahkan dan menghalangi perjalanan.
Patuhi Peraturan
Sebelum mendaki gunung, tentu kita akan diberi pengarahan oleh petugas di pos pertama. Simak dengan baik setiap pengarahan yang diberikan, terutama kalau jalur pendakian yang dilalui berbahaya.
Ikuti saran dan patuhi setiap peraturan yang berlaku. Karena semua hukum itu dibentuk untuk menunjukkan keselamatan terhadap para pendaki.
Tetap Menjaga Kebersihan Alam
Tips mendaki gunung yang terakhir yakni bersikaplah sepantasnya tamu yang baik yang telah dijamu oleh tuan rumah dengan panorama yang indah. Kita wajib membalasnya dengan kebaikan pula. Jangan melakukan vandalisme pada pohon atau kerikil. Junjunglah kode etik pecinta alam yang juga menjadi ajaran para pendaki gunung.
Selain itu, pastikan kamu telah menenteng kembali semua sampah yang berserakan. Karena alam ada untuk kita jaga, bukan untuk dijadikan daerah sampah.
Comments
Post a Comment